Sebagasi yunior saya adalah salah satu yang mendapat perlindungan dari Bang Rudi waktu berproses menjadi mahasiswa kala itu, saya sangat merasakan perlindungan dari beliau diantara para senior lain kala itu, sebut saja Budi Banapon, Bustamin Sanaba , Ipa Irfan dan lain-lain, karena setahu saya sewaktu mulai aktif di HPMS Cabang Kepulauan Sula sejak tahun 2013 dengan Jabatan Ketua Komisariat HPMS STAIN Sanana, mereka inilah senior yang saya kenal. Perlindungan dan Kasih sayang para senior termasuk Bang Rudi dapat resapi dalam pola kehidupan berorganisasi dan kesehariannya.
Dalam setiap gerakan aksi demonstrasi yang saya lakukan kala menjadi ketua Komisariat Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) Komisariat STAIN Sanana dulu bersama pengurus HPMS Cabang Kepulauan Sula, tak pernal luput dari pengawalan Abang Rudi baik sebagai penjaga agar kami tidak berbuat anarkis, maupun mencegah ada pihak eksternal yang mengganggu, bahkan Abang Rudi tak sungkan-Sungkan untuk mencari para dermawan untuk meringankan biaya konsumsi dan peralatan aksi yang kami guakan. Begitulah aktivitas kami kurang lebih Tiga Tahun di HMPS Cabang Kepulauan Sula.
Kepemimpinan dan loyalitasnya terhadap daerah pun tak pernah luput dari perhatian Beliau. Hal itu terlihat dari langkah Abang Rudi memilih jalur sebagai seorang Pengabdi Masyarakat dengan mengawali kariernya sebagai seorang Kepala Desa Pohea, Salah satu Desa di Kecamatan Sanana Utara. Bang Rudi memberikan andil besar untuk memajukan daerah ini dimulai dari Desa. Melalui perjuangannya bersama APDESI, mendorong Desa Pohea Masuk kategori Sepuluh Besar Mewakili Kepulauan Sula dan Provinsi Maluku Utara untuk meraih penghargaan Desa dengan Keterbukaan Informasi Publik Pada Tahun 2021 lalu. Banyak karya yang di tinggalkan Bang Rudi semasa menjadi kepala Desa. Upaya beliau dapat saya sederhanakan dengan sebutan "Kepemimpinan Lokal Namun Memiliki Tindakan Nasional".
Berakhir masa kerja sebagai Kepala Desa Tak membuatnya beristirahat, namun sebaliknya Lelaki Kelahiran 15 Maret 1978 ini justru memilih untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan dengan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula Maluku Utara Pada tahun 2021. Sebab ini adalah mimpinya yang masih tertunda, sewaktu masih muda sempat mengenyam pendidikan Tinggi, namun tidak sempat menamatkan karena kendala tertentu.
Tekad menuntut ilmu yang tinggi juga mendapat restu dari istri dan anak tercinta, membuat Abang Rudi lebih leluasa untuk memilih belajar dimana saja. Kini publik dihebohkan dengan sikap Abang Rudi Ikut Training Dasar HMI (LK-I) di HMI Komisariat Tarbiyah dan Syariah Tahun 2024. Semestinya senior seperti beliau banyak yang memilih untuk mengejar formalitas, namun tidak dengan Abang Rudi.
Salah satu hal yang tidak orang lihat dan pelajari dari Abang Rudi adalah Tekad untuk belajar dan berkembang. Tidak penting apakah mereka itu anak kecil, usia yang tidak muda, energy yang tidak semaksimal dulu dan waktu yang semakin sedikit. Abang Rudi Mampu menaklukkan semua hambatan itu dengan cara menjadi semua orang sebagai guru, semua tempat sebagai sekolah. Usia hanyalah angka dalam hitungan tahun. Semangat dan pijakan ini akan mengukir cerita bagi generasi bahwa umur boleh tua, tapi semangat selalu membara dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Sosok Bang Rudi menjadi inspirasi buat kami semua bahwa terus menuntut ilmu kapan dan dimana saja, Bang Rudi telah buktikan bahwa Pendidikan itu tidak mengenal usia, pendidikan itu berlaku dari buaian sampai akhir hayat.
Mengakhiri Tulisan ini, saya hanya bisa menyimpulkan Bahwa "Dengan Pendidikan Membuat Abang Rudi Terlihat Tidak Pernah Tua, Sebab Pendidikan telah meremajakannya".
Salut untuk Abang Rudi
Komentar
Posting Komentar