Langsung ke konten utama

Guru dan Dosen Bukan Beban Negara: Pilar Utama Pembangunan Bangsa

 

Oleh: Sahrul Takim 

Guru adalah orang yang memberikan akar bagi kita agar dapat tumbuh dan sayap agar dapat terbang." (Helen Keller).

Dalam konteks pembangunan suatu negara, guru dan dosen sering kali dianggap sebagai salah satu komponen penting yang memegang peran strategis dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Namun, tidak jarang muncul anggapan yang keliru bahwa guru dan dosen adalah "beban" bagi negara, terutama ketika memperbincangkan soal anggaran pendidikan, gaji guru dan dosen yang menjadi beban fiskal. Opini ini bertujuan untuk menegaskan bahwa guru dan dosen bukanlah beban negara, melainkan justru salah satu aset terpenting yang harus dijaga, dihargai, dan dikembangkan demi masa depan bangsa yang lebih baik. Sebab bangsa yang maju adalah bangsa yang kuat sumberdaya manusia, lihat negara-negara maju saat ini adalah negara yang menghargai sumberdaya manusianya. Terdapat beberapa alasan kenapa Guru dan Dosen adalah aset Vital Pembangunan Bangsa Indonesia diantaranya:


1. Peran Strategis Guru dan Dosen dalam Pendidikan dan Pembangunan

Meminjam kata Brad Henry bahwa Guru yang baik dapat menginspirasi harapan, menyalakan imajinasi, dan menanamkan kecintaan belajar.

Guru dan Dosen adalah ujung tombak pendidikan paling teknis di lapangan. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan kemampuan berpikir kritis siswa dan mahasiswa yang kelak akan memimpin negara ini. Tanpa guru dan Dosen, proses transfer ilmu pengetahuan, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan menjadi terhambat. Ini berarti, guru dan Dosen secara langsung memengaruhi keberlangsungan pembangunan sosial, ekonomi, dan politik di tengah masyarakat.

Memberikan pendidikan berkualitas tidak bisa diabaikan atau disederhanakan sebagai pengeluaran semata. Pendidikan yang unggul lahir dari guru dan Dosen yang berkualitas, yang mendapat penghargaan dan perhatian dari negara. Ketika guru dan Dosen berprestasi dan termotivasi, mereka dapat menghasilkan generasi pemimpin, ilmuwan, wirausahawan, dan tenaga kerja yang kompeten. Dengan demikian, guru dan Dosen merupakan investasi jangka panjang negara yang mampu menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat daya saing bangsa di kancah global.


2. Guru dan Dosen Bukan Beban, Tetapi Investasi Negara

Jauh sebelumnya Ki Hajar Dewantara Sebagai Tokoh Pendidikan Pernah mengingatkan bahwa Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Anggapan bahwa guru dan dosen adalah beban negara seringkali dilatarbelakangi oleh pandangan normatif tentang pengeluaran negara yang lebih mengutamakan pembangunan fisik semata, misalnya infrastruktur atau sektor industri. Padahal, negara dengan infrastruktur hebat tapi tanpa sumber daya manusia yang kompeten akan sulit maju. Guru dan Dosen yang mendapatkan gaji layak, pelatihan berkelanjutan, dan fasilitas pendukung adalah fondasi utama investasi manusia (human capital investment).

Investasi dalam pendidikan melalui guru dan dosen justru menghasilkan multiplier effect yang besar. Dengan kualitas pendidikan yang meningkat, produktivitas tenaga kerja nasional akan meningkat, inovasi akan lebih banyak lahir, dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan nasional. Ini berarti dana yang dikeluarkan negara untuk guru bukan beban yang sia-sia, melainkan modal yang menghasilkan keuntungan besar di masa depan.


3. Dampak Negatif Jika Guru dan Dosen Terabaikan dan Tidak Dihargai

Ketika guru dan dosen dianggap beban, salah satunya adalah dengan memberikan gaji yang rendah, kondisi kerja yang kurang layak, dan minimnya perhatian terhadap kesejahteraan guru dan dosen. Kondisi tersebut berdampak buruk pada kualitas pendidikan secara keseluruhan di semua lembaga pendidikan di Indonesia. Guru dan Dosen yang tidak dihargai akan kehilangan motivasi dan dedikasi dalam mengajar, sehingga proses pembelajaran atau perkuliahan menjadi kurang efektif. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia yang diproduksi oleh sistem pendidikan.

Di banyak negara berkembang, masalah kurang menghargai guru dan dosen menjadi kelemahan serius. Sudah banyak studi yang menunjukkan hubungan langsung antara kesejahteraan guru dan dosen dengan hasil belajar siswa maupun mahasiswa. Jika guru dan dosen tetap dipandang sebagai beban, maka upaya pemerintah memperbaiki mutu pendidikan akan sia-sia dan masa depan generasi muda akan semakin suram. Mengenai hal ini C.S. Lewis menegaskan "Tugas pendidik modern bukanlah menebang hutan, tetapi mengairi gurun." Jika guru tidak dihargai, maka tugas mulia ini tidak akan berjalan dengan baik, sehingga pendidikan kehilangan maknanya.


4. Guru dan Dosen sebagai Perekat Sosial dan Pendorong Persatuan Bangsa

Nelson Mandela menyatakan secara tegas bahwa, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia," menekankan peran pendidikan dan guru sebagai pilar pembangunan bangsa dan perekat sosial dalam masyarakat.

Selain fungsi akademik, guru dan dosen juga berperan sebagai perekat sosial. Di masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, guru dan dosen mengajarkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kebhinekaan. Peran ini sangat penting untuk menjaga kohesi sosial dan memperkuat kesatuan bangsa.

Memperlakukan guru dan dosen sebagai beban jelas kontradiktif dengan fakta ini, sebab mereka adalah agen perubahan sosial yang merawat dan membangun bangsa dari usia dini hingga usia lanjut. Kualitas dan kesejahteraan guru dan dosen adalah cermin kualitas bangsa secara keseluruhan.


Kesimpulannya adalah Menghargai Guru sama dengan Menghargai Masa Depan Bangsa

Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa guru dan dosen sama sekali bukan beban negara. Sebaliknya, mereka adalah sumber daya berharga dan pilar utama pembangunan bangsa yang patut didukung dengan sepenuh hati. Menganggap guru dan dosen sebagai beban hanya akan merugikan negara dalam jangka panjang, karena dapat melemahkan fondasi pendidikan dan menurunkan kualitas sumber daya manusia.

Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu memberikan penghargaan lebih kepada guru dan dosen dalam bentuk kebijakan yang mendukung kesejahteraan mereka secara materiil maupun non-materiil, seperti pelatihan, penghargaan, dan perlindungan hukum. Dengan demikian, guru dan dosen dapat menjalankan peran mulianya dengan optimal, dan bangsa Indonesia dapat terus maju menuju masa depan yang lebih gemilang.


Pojok Waiipa, 21 Agustus 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERNIKAHAN ATARA KEMEWAHAN DAN KEBERKAHAN

  Oleh: Sahrul Takim   "Pernikahan bukanlah tentang kemewahan, tapi tentang keberkahan. Maka jangan jadikan ia berat karena mahar yang mahal atau pesta yang berlebihan." ( Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah) Prolog Pernikahan adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Ia bukan hanya sekadar penyatuan dua insan, melainkan juga ibadah yang bernilai tinggi, sarana menjaga kehormatan diri, serta jalan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Realitas kehidupan masyarakat saat ini, sering kali pernikahan justru dibebani dengan biaya yang sangat besar, hingga membuat sebagian orang merasa enggan atau menunda pernikahan karena keterbatasan ekonomi. Bahkan kerap menempuh jalan pintas walau harus memikul dosa besar, hanya karena menghindari tingginya Penetapan Biaya Nikah. Sebagian lain harus memilih mengakhiri perasaan dan perjalanan selanjutnya disebabkan karena tidak memiliki biaya yang besar. Dalam masyarakat...

SEKILAS MENGENAL ABANG RUDI

Rudi Duwila, Keseharian biasanya saya sapa beliau dengan panggilan Abang Rudi. Panggilan ini memang sangat kental dikalangan warga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sepengetahuan dan sepengalaman saya, beliau adalah sosok kakak yang sederhana, dermawan, murah senyum, sapa sesama, sabar, rendah hati dan banyak lagi yang patut untuk di dijadikan teladan.  Sebagasi yunior saya adalah salah satu yang mendapat perlindungan dari Bang Rudi waktu berproses menjadi mahasiswa kala itu, saya sangat merasakan perlindungan dari beliau diantara para senior lain kala itu, sebut saja Budi Banapon,  Bustamin Sanaba , Ipa Irfan  dan lain-lain, karena setahu saya sewaktu mulai aktif di HPMS Cabang Kepulauan Sula sejak tahun 2013 dengan Jabatan Ketua Komisariat HPMS STAIN Sanana, mereka inilah senior yang saya kenal. Perlindungan dan Kasih sayang para senior termasuk Bang Rudi  dapat resapi dalam pola kehidupan berorganisasi dan kesehariannya. Dalam setiap gerakan aksi demonstrasi yang sa...

“PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM”

CATATAN KECIL                                                                              O L E H : SAHRUL TAKIM   BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Pendidik (Guru) merupakan salah satu hal terpenting dalam proses pendidikan. Tugas guru sebagai pendidik merupakan hal yang sangat mulia di sisi Allah SWT dan mendapatkan penghargaan yang tinggi. Tapi penghargaan yang tinggi tersebut diberikan kepada guru yang bekerja secara tulus dan ikhlas dalam mengajar peserta didiknya, atau bisa disebut juga guru tersebut bekerja secara professional...