Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

74 Tahun; Garuda Aku Melihat Banyak Peristiwa

Dikala Indonesia Lahir, ku temukan wajah rakyat yang kusam namun penuh gembira, tangisan haru anak yatim dan janda², terlihat juga para kiyai yang hanyut dalam teriakan takbir yang megah merobek langit Nusantara. Ditengah suka cita kemerdekaan, lima tahun berjalan dalam kegembiraan, tepat di tanggal 11 Februari 1950, dirahim Ibu tertiwi terlihat Garuda mulai Lahir. Semua Suku, Ras dan Agama berdoa kepada Tuhannya tanpa saling curiga, tak ada hinaan bahkan tanpa mempertanyakan itu anak siapa. Tetapi yang ada, semua lapisan masyarakat senang dan gembira meyakini itulah anak kandung Indonesia. Yaa itulah Garuda Indonesia yang menggenggam erat Semboyan Keberagaman untuk kesatuan. Dari  cerita Tentang Keceriaan kemerdekaan hingga kelahiran Lambang Negara menegaskan bahwa Indonesia ini dibentuk bukan karena potensi pertambangan, bukan soal transaksi politik, bukan juga penguasaan aset ekonomi, bukan juga karena soal ruang hidup, Apalagi hanya bagi-bagi jabatan pada lembaga-lemb...

PERSEPSI YANG TERNODAI;Potret Praktek Pernikahan di Kepulauan Sula Antara Anjuran, Kebutuhan dan Gengsi

                                        By: Nai Ulhen Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, dipelihara, dijaga orisinalitas nilai dan keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah bergeser jauh dari khittahnya. Alasan yang paling adalah bahwa pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih menggunakan budaya lokal atau budaya daerah yang terlihat seadanya, mesti di baluti dengan persepsi kemewahan. Tentu pergeseran tersebut tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dengan jelas banyak faktor Residual seperti perkembangan Jaman, sumberdaya manusia, sikap konsumtif, korban Kemajuan IT, Faktor Ekonomi dan utamanya yaitu Gengsi Individu terhadap kemewahan dalam setiap perayaan acara ritual tertentu yang mempengaruhi banyak cara p...